Wednesday, January 17, 2018

Batu Empedu DIobati Dengan Cara Alternatif

PENYAKIT batu empedu (cholelithiasis) {bisa} terjadi di kantung empedu dan saluran empedu. Penyakit ini terjadi {sebab} cairan empedu yang mengendap kemudian mengeras.

Kenali fakta-fakta berikut ini {supaya} penanganan penyakit batu empedu {dapat} {langsung|lantas|seketika} ditangani Obat Penghancur Batu Empedu Di apotik Herbal

1. Gejala batu empedu
”{Lazimnya|Umumnya}, penderita akan merasa nyeri pada ulu hati yang cukup khas. Rasa nyeri itu terasa {menikam} {sampai} ke punggung,” ujar Agus Nurtadwiyana, dokter {ahli|pakar} bedah konsultan bedah digestif dari Santosa Hospital Bandung Kopo (SHBK) {saat|dikala} {dijumpai} {regu} SEHAT ”PR” di ruang praktiknya, Rabu, 20 Desember 2017.

Penyakit batu empedu {bisa} {tak} {menonjolkan|menampakkan|memperlihatkan|menampilkan} gejala atau {pertanda|petunjuk|pedoman} apa {bahkan|malah|malahan}. Akan {tapi|melainkan|namun}, {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} batu menutupi leher kantung empedu {bisa} {muncul} gejala.

Seperti nyeri perut kanan atas yang tiba-tiba dan makin hebat, nyeri {tempat} ulu hati yang tiba-tiba dan makin hebat, nyeri di {tempat} punggung antara tulang belikat, nyeri pada bahu kanan, {sampai} mual dan muntah.

Nyeri {sebab} batu empedu ini {bisa} berlangsung {sebagian} menit atau {sebagian} jam. Agus {menyarankan|merekomendasikan|memberi saran|memberi anjuran|memberi masukan|memberi rekomendasi} {supaya} pasien {langsung|lantas|seketika} mencari bantuan dokter {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} {didapatkan|diperoleh} gejala komplikasi {dampak|pengaruh|imbas} batu empedu. Seperti nyeri perut yang {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} hebat yang {tak} {sirna} dengan perubahan posisi, mata dan kulit yang berwana kuning, atau menggigil dan demam tinggi.

2. Bagaimana batu empedu tercipta
{Dia} {menerangkan|membeberkan}, empedu {ialah|merupakan|yaitu|yakni} cairan yang {dibuat|diciptakan|diwujudkan|dijadikan} oleh hati, yang dialirkan {lewat|via|melewati} saluran empedu dan bermuara pada usus halus. Hati memproduksi cairan empedu sebanyak 500-600 ml per hari. Fungsi cairan empedu antara lain untuk {menolong} pencernaan lemak dan {absorpsi|perembesan|peresapan} vitamin yang larut dalam lemak.

Cairan empedu terdiri atas air, elektrolit, serta {bagian} organik seperti garam empedu yang {adalah|ialah|yaitu|yakni} {bagian} utama cairan empedu, fosfolipid ({khususnya|terlebih|secara khusus|terutamanya|lebih-lebih|terpenting} lecithin), kolesterol, dan bilirubin. Bilirubin {ialah|merupakan|yaitu|yakni} produk dari pemecahan sel darah merah.

{Kecuali} dialirkan {lewat|via|melewati} saluran empedu, cairan empedu juga {bisa} disimpan dalam kantung yang {berlokasi} di dekat hati. Kantung empedu {ialah|merupakan|yaitu|yakni} suatu organ berbentuk seperti buah pir berukuran sebesar jempol tangan dewasa.

”Dalam perjalanannya, cairan empedu ada yang berbelok ke dalam kantung empedu yang {bisa} menampung sebanyak kurang lebih 50 ml.Cairan empedu dalam kantung empedu akan dikeluarkan ke usus halus {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} terdapat makan pada usus. Kantung {bahkan|malah|malahan} akan kosong, dan akan terisi kembali {cocok|layak|pantas} siklus produksi hariannya,” ujar Agus.

3. {Jenis|Tipe|Ragam|Variasi}-{jenis|tipe|ragam|variasi} batu empedu
Penyakit batu empedu terjadi {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} cairan batu empedu {terwujud}  di dalam kantung dan atau saluran empedu. Empedu yang membatu ini terdiri atas dua {tipe|macam|ragam|variasi}, batu kolesterol dan batu pigmen.

Batu kolesterol {terwujud} {sebab} hati mengeluarkan hasil kolesterol yang banyak sehingga melebihi {kesanggupan|kecakapan} cairan empedu untuk melarutkannya. Batu itu {lazimnya|umumnya} berwarna kekuningan.

Batu pigmen {terwujud} {saat|dikala} bilirubin yang berlebih dalam cairan empedu {menyusun} presipitasi dengan kalsium, {menyusun} kristal calcium bilirubinate yang bersatu {menyusun} endapan batu yang berwarna hitam atau {cokelat}.

4.  Nyeri {dampak|pengaruh|imbas} batu empedu
”Penyebab lain terjadinya penyakit batu empedu {ialah|merupakan|yaitu|yakni} {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} terdapat gangguan pengosongan kantung empedu. Di mana kantong empedu {tak} {bisa} mengosongkan diri sepenuhnya atau rutin.{Karenanya} cairan empedu {bisa} {terfokus|terpusat} (mengendap) sehingga {memudahkan} terbentuknya batu empedu,” tutur Agus yang sehari-hari juga praktik di Santosa Hospital Bandung Center ini.

Ukuran batu empedu {dapat} bervariasi. Dari pengalaman Agus, {dia} pernah menemukan ukuran batu empedu sepanjang 5 cm. {Padahal|Meskipun|Walaupun|Meski} lebar leher kantung empedu {cuma} sebesar 4-5 mm.

Oleh {sebab} itu, terjadi penyumbatan dan {memunculkan} infeksi. Inilah yang kemudian mendatangkan rasa nyeri bagi penderitanya.

5. Warna kulit menguning
{Tapi|Tetapi|Melainkan}, kata Agus {menerangkan|membeberkan}, berbeda {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} batu empedu {terwujud} di saluran empedu. {Lazimnya|Umumnya}, {kecuali} {muncul} rasa nyeri, kulit tubuh pasien akan berwarna kekuningan. Terjadi sumbatan saluran empedu {sebab} batu empedu {membikin} cairan empedu dari hati {tak} {bisa} mengalir lancar ke usus halus, sehingga kembali lagi ke hati dan masuk ke pembuluh darah.

Penyakit ini juga {dapat} {memunculkan} komplikasi lain seperti penyumbatan saluran pankreas. Muara pankreas yang tersumbat batu akan mengakibatkan peradangan panreas (pancreatitis). Peradangan ini ditandai dengan nyeri perut hebat yang terus menerus.



6. Penanganan, dari diagnosa {hingga} laparoskopi
{Berdasarkan} Agus, untuk menangani penyakit batu empedu, dokter akan menegakkan diagnosisnya dengan {sebagian} prosedur. {Diawali} dengan pemeriksaan {lewat|via|melewati} ultrasonografi (USG) perut atau computerized tomography (CT) scan untuk {mengenal} adanya batu empedu.

{Dapat} juga dilanjutkan dengan pemeriksaan untuk mencari adanya batu dalam saluran empedu. Pemeriksaan ini {menerapkan|memakai|mengaplikasikan} MRI (magnetic resonance imaging) yang khusus untuk saluran empedu disebut MRCP (magnetic resonance cholangiopancreatography) atau ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography).

”{Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} perlu, {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} pula pemeriksaan darah untuk {mengenal} adanya komplikasi seperti pancreatitis, kuning, dan komplikasi lain {dampak|pengaruh|imbas} batu,” tutur Agus.

{Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} {telah} dipastikan terdapat batu empedu, {dapat} ditangani dengan {sebagian} prosedur. {Digambarkan|Ditunjukkan|Dibuktikan|Diterangkan|Dibeberkan}, kebanyakan penderita batu empedu yang {tak} bergejala {tak} {membutuhkan} pengobatan.

{Dapat} juga ditangani dengan pengobatan untuk melarutkan batu empedu. {Cuma} saja, {dibutuhkan} waktu lama untuk melarutkan batu dengan obat (seperti ursodeoxycholic acid) yang {bisa} berbulan-bulan atau tahun.

7. Penderita batu empedu jarang {diberikan|dikasih} obat
{Pun|Malah|Malahan}, batu empedu {bisa} {terwujud} kembali {sesudah} pengobatan dihentikan. Oleh {sebab} itu, pengobatan dengan obat jarang {diberi|dikasih}, {selain} pada pasien yang {tak} {bisa} menjalani operasi.

”{Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} pasien mengalami komplikasi penyakit ini seperti nyeri yang {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} hebat di perut kanan atas, {dapat} {direferensikan} untuk {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} {perbuatan} operasi,” kata Agus.

8. Operasi konvensional lebih menyakitkan
{Perbuatan} operasi pengangkatan kantung empedu (cholecystectomy) {bisa} {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} secara konvensional atau secara laparoskopi. {Cara|Sistem} operasi konvensional antara lain menyayat {komponen} perut untuk kemudian diambil kantung empedunya.

Kelemahan operasi konvensional {ialah|merupakan|yaitu|yakni} rasa nyeri pada bekas luka operasi sehingga pasien akan {berbaring|meringkuk} lebih lama. Sayatan sepanjang sekitar 15-20 cm {dapat} {memunculkan} nyeri yang lama {sebab} dokter {seharusnya|semestinya|patut|sepatutnya|wajib|mesti} menyayat kulit, otot, dan lapisan dalam yang {mempunyai} sensasi nyeri.

{Tapi|Tetapi|Melainkan}, dengan operasi laparoskopi, pasien {cuma} akan {mendapatkan|memperoleh} {sebagian} sayatan kecil (0,5-1 cm) pada kulit. Teknik laparoskopi cholecystectomy {ialah|merupakan|yaitu|yakni} memasukkan kamera ({lewat|via|melewati} sayatan di bawah pusar) ke dalam rongga perut.

{Lewat|Via|Melewati} visual dari kamera, dokter {cuma} perlu memotong dan mengangkat kantung empedu {menerapkan|memakai|mengaplikasikan} alat khusus. ”Setelahnya, leher kantung empedu {tak} perlu dijahit, dipakaikan klip ({pencapit}) saja,” kata Agus.

{Sebab} sayatan yang minimal ini rasa sakit juga minimal, pasien {bisa} {langsung|lantas|seketika} pulih dan pulang lebih {pesat|kencang}. {Sebab} masa perawatan yang singkat ini, {karenanya} produktivitas pasien {tak} akan terlalu terganggu. Di samping itu, dari segi {kosmetika} {bahkan|malah|malahan} masih {bagus} {sebab} bekas operasi {tak} terlalu {tampak|kelihatan|nampak|menonjol}

No comments:

Post a Comment